Kamis, 10 Desember 2015

English Mark of English Speech and Dialog

First Meeting
- Tintri Astuti Nasution 90
- M. Ade Nurhafid 80
- Adri Bikun 80
- Lina Safitri 90
- Ratih 90
- Putri Nuryani 90
- Mitha Rosadi 80
- Mirna Yanti 80
- Sri Fatimah 90
- Yuliana 90

Second Meeting
- Lina Safitri 98
- Nia Munawwaroh 98
- Eka Sri Ramadhani 88
- Novita Sari 88

Third Meeting
- Winda Sari 90
- Winda Lestari N 90
- Nurmi Mulyani 90
- Martuahni 90
- Ningsih Sulasih 90
- Novitasari 98
- Ratih 90
- Nurhidayah Nst 85
- Frisca Yesi 85
- Fajar Habib Al Ridha 90
- Ramadhani 90

Fourth Meeting
- Mitha Rosadi 80
- Yuni Yanti 80
- Mirna Yanti 80
- Putri 85
- Sri W 85

Fifth Meeting
- Anrizal 90
- Fahmi Al Farizi 90
- Lia Wardani 94
- Putri Nuryani 90
- Martuahni 90
- Lia Wardani 90
- Ningsih Sulasih 90
- Suntia Miranti 90
- Yuni Astuti 90
- Ayu Wandira (XI.a) 94
- Anjelina 94
- Putri Nuryani 90
- Nia Munawwaroh 90
- Harum Susanti 90
- Agustin Anjar Sari 90
- Frisca Bela 90
- Yulia Nursalinda 80

Sixth Meeting
- Eka Sri Ramadhani 90
- Novita Sari 95
- Winda Lestari Ningrum 89
- Surasmiati 89
- Lina Safitri 90
- Ratih 90
- Harum Susanti 89
- AYu Wandira (XI) 90
- Nurmi Mulyani 90
- Nia Munawwaroh 90
- Lia Wardani 90
- Ningsih Sulasih 90
- Frisca Bela 90
- Mita Rosadi 80
- Agustin Anjar Sari 90
- Yuni Yanti 80
- Sri Fatimah 90
- Yuliana MN 90
- Ovi 80
- Husnul 80
- Susilawati 75
- Linda Lestari 75

Seventh Meeting
- Ina Lestari 80
- Sri Wahyuningsih 80
- Desi Lestari 80
- Rupa Sintia 80
- Nurmi Mulyani 95
- Lina Safitri 92
- Ayu Wandira (xi) 90
- Martuahni 90
- Nia Munawwaroh 92
- Sri Fatimah 90
- Nur Alifya L 90
- Agustin Anjarsari 90
- Maharani 90
- Risky Aisyah 90
- Yuliana MN 92
- Joko Susilo 90
- Joko Irawan 90
- Yulia Nursainda 90
- Yuli Kurnia S 90
- Husnul Khotimah 90
- Devita sari 90
- Gustiana 90

Eight Meeting
- Tintri Astuti Nst 95
- Riki Rikardo 80
- Anjelina 90
- Ratih 80
- Lina Safitri 80
- Mita Rosadi 80
- Nur Alifya 80
- Agustin 85
- Mirna Yanti  85
- Linda Lestari 80
- Siti Syariah 80
- Suntia Miranti 85
- Mega 80
- Nur Alifya 80
- Mirna Yanti 80
- Lia Wardani 90
- Winda Lestari N 80
- Harum Susanti 80
- Ningsih Sulasih 80
- Suntia Miranti 80
- Riski Aisyah 70
- Mita Rosadi 70
- Roza Diyanti 80
- Maharani 80

Ninth Meeting  
- Sri Maya Sirait 98
- Eka Sri Ramadhani 90
- Lina Safitri 90
- Ayu Wandira (xi) 80
- Ningsih Sulasih 80
- Martuahni 80
- Nurmi Mulyani 80
- Nia Munawwaroh 80
- Anjelina 80
- Novitasari 80
- Suntia Miranti 80
- Yuli 80
- Roza 80
- Risky 80
- Ovi 75
- Yuni Yanti 78
- Nuraifya 78
- Mita Rosadi 78
- Linda 78
- Husnul 78
- Efrida 78
- Intan 78
- Ratih 78
- Suras 78
- Maharani 80
- Gustiana 78
- Devita 78


 

Kamis, 28 Mei 2015

KISI-KISI UJIAN SEMESTER AKHIR KELAS XI

This is the tittle of the semester test class XI

1.GIVING SUGGESTION (MEMBERIKAN SARAN)
2.EXPRESSING AGREEMENT AND DISAGGREEMENT (UNGKAPAN SETUJU DAN TIDAK SETUJU)
3.SPEAKING ON THE TELEPHONE (BERBICARA DI TELEPON)
4.ASKING FOR JOB (BERTANYA TENTANG PEKERJAAN)

Jumat, 08 Agustus 2008

RAMADHAN

PUASA

Ramadhan, Ramadan atau Romadhon (bahasa Arab:رمضان) adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, shalat tarawih, peringatan turunnya Al Qur'an, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Al Qur'an dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri. Kekhususan bulan Ramadhan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Al Qur'an pada surat Al Baqarah ayat 185 yang artinya:

"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu..."

Kita sebagai umat Islam harus bersyukur karena kita akan menyambut bulan puasa. Bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh umat Islam di seuruh dunia karena bulan ini sangat mulia, bulan dimana pada bulan itu Al-Qur'an diturunkan. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang berlimpah pahala, seperti digambarkan dalam Alquran yang diturunkan sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia, di dalamnya juga terdapat malam yang memiliki nilai lebih baik dari pada seribu bulan, Lailatul Qadr (QS. Al Qadar:3). Selama Bulan Ramadhan, seluruh umat Muslimin di dunia menjalankan perintah puasa, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah, atas segala rahmat yang telah diberikan-Nya pada mereka.

Allah SWT berfirman:
" Wahai orang-orang yang beriman, telah wajib ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semuga kamu menjadi orang yang bertakwa." (QS Baqarah, ayat 183)

Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yang amat penting
bagi kita, maka sudah sepantasnyalah kalau kita harus
menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dengan penuh rasa
gembira sehingga kegembiraan kita ini akan membuat kita
bisa melaksanakan ibadah Ramadhan nanti dengan ringan
meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.

Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan harus
kita tunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin
memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum untuk
mentarbiyyah (mendidik) diri, keluarga dan masyarakat
kearah pengokohan atau pemantapan taqwa kepada Allah Swt,
sesuatu yang memang amat kita perlukan bagi upaya meraih
keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa kita yang hingga
kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita
tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang
mengalami krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan
memantapkan iman dan taqwa, tapi malah dengan menggunakan
cara sendiri-sendiri yang akhirnya malah memicu
pertentangan dan perpecahan yang justeru menjauhkan kita
dari rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.

Dalam Surat Al-Baqarah, Allah menyatakan perihal Bulan Ramadhan sebagai berikut:
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib baginya berpusa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari yang lain.

Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al Baqarah [2]: 185)

Supaya puasa kita lebih bermakna marilah sama-sama kita meningkatkan ibadah-ibadah sunnat maupun wajib. adapun hal-hal yang dapat kita lakukan selama bulan puasa seperti Membaca al-Qur`an, Menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan shalat Tarawih berjamaah, bersedakah dan banyak beramal kebaikan secara umum.Janganlah kita mengotori puasa kita dengan hal-hal yang tak berguna karena hal itu akan merusak nilai puasa kita. Rasulullah SAW bersabda : "Puasa adalah perisai (tabir penghalang dari perbuatan dosa). Maka apabila seseorang dari kamu sedang berpuasa, janganlah ia mengucapkan sesuatu yang keji dan janganlah ia berbuat jahil." (Hadits Riwayat Bukhari - Muslim)

Rasulullah SAW bersabda : "Puasa adalah perisai (tabir penghalang dari perbuatan dosa). Maka apabila seseorang dari kamu sedang berpuasa, janganlah ia mengucapkan sesuatu yang keji dan janganlah ia berbuat jahil." (Hadits Riwayat Bukhari - Muslim)

"Lima hal yang dapat membatalkan puasa: berkata dusta, ghibah (menggunjing), memfitnah, sumpah dusta dan memandang dengan syahwat." (Hadits Riwayat Al-Azdiy)

"Barangsiapa yang tidak dapat meninggalkan perkataan kotor dan dusta selama berpuasa, maka Allah S.W.T tidak berhajat kepada puasanya." (Hadits Riwayat Bukhari)

“Orang yang menggunjing dan mendengarkan gunjingan , keduanya bersekutu dalam perbuatan dosa.” (Hadits Riwayat Ath-Thabrani)

"Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari puasanya itu kecuali haus dan lapar." (Hadits Riwayat Turmudzi)

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun ia tidak mendapatkan dari puasanya itu, selain lapar dan haus. Sebab puasa itu bukanlah semata-mata menahan lapar dan haus, akan tetapi adalah menahan hawa nafsu. Boleh jadi orang tersebut berdusta, menggunjing dan memandang dengan syahwat, sehingga yang demikian itu membatalkan hakikat puasa."

Semoga kita semua terhindar dari puasa yang sia-sia, dan diterima segala amal ibadah kita dan dihapuskan segala dosa dan kesalahan. Kembali ke fitrah sebagai manusia khalifah di muka bumi dan mendapat tingkatan tertinggi dari puasa yang kita lakukan yaitu menjadi orang yang Bertaqwa